Rabu, 02 November 2011

Keutamaan Saum Tgl 9 Dzulhijjah / Saum Arafah

Bismillahirrahmanirrahim.


Sungguh nikmat Allah Begitu besar kepada kita semua, sehingga tak terasa umur kita sekarang sudah sampai lagi pada salah satu bulan yang diagungkan oleh Allah SWT, yakni bulan Dzulhijjah.
Dimana pada bulan ini Allah SWT memanggil kepada umatnya yang ia kehendaki untuk melaksanakan syariat nabi Ibrahim AS, serta telah menjadi salahsatu rukun islam yakni ibadah haji.

Namun Allah SWT hanya mewajibkan ibadah terserbut bagi orang-orang yang mampu, baik dari segi Materi, ataupun dari segi fisik. Namun apa yang harus dilakukan untuk orang-orang yang tidak dapat berangkat ke tanah suci tersebut?. ada salahsatu amalan yang tidak kalah luar biasanya yang Allah berikan kepada umatnya, yakni SAUM ARAFAH. yang dilaksanakan tanggal 9 Dzulhijjah, dimana pada waktu itu para jamaah haji sedang melaksanakan Wukuf dipadang Arafah.
Puasa arafah termasuk dari puasa-puasa sunnah dalam Islam yang mempunyai keutamaan yang besar. Dari Abu Qatadah Al-Anshari -radhiallahu anhu- dia berkata:

“Dan beliau (Nabi SAW) ditanya tentang puasa pada hari arafah, maka beliau menjawab, “Dia menghapuskan (dosa) setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim no. 1162)

begitu besar keutamaan puasa tersebut, bahkan para ulama memprioritaskan saum tersebut sebagai saum yang paling utama.
Imam Ash-Shan’ani berkata dalam kitab As-Shubulussalam, para ulama ada yang mempertanyakan maksud daripada penghapusan dosa pada waktu yang akan datang. Maka beliau menjawab, bahwasanya yang dimaksudkan, ia akan mendapatkan Hidayah atau Taufik dari Allah SWT berupa perlindungan dari hal-hal yang akan menjerumuskan dari perbuatan dosa. atau apabila ia terjerumus dalam perbuatan dosa, maka Allah akan memberikan taufik untuk bertaubat serta kembali berbuat baik supaya dosanya itu dapat terhapus.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak ada satu hari yang lebih banyak Allah memerdekakan hamba dari neraka pada hari itu daripada hari Arafah. Dan sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Dia membanggakan mereka (para hamba-Nya yang sedang berkumpul di Arafah) kepada para malaikat. Dia berfirman, 'Apa yang dikehendaki oleh mereka ini?'” (HR. Muslim, no. 1348; dan lainnya dari 'Aisyah).

Olah karena itulah, tidak aneh jika kaum muslimin yang tidak wukuf di Arafah disyariatkan berpuasa satu hari Arafah ini dengan janji keutamaan yang sangat besar. yakni dapat terhapus 2 tahun dos kita, 1 tahun dosa yang sudah lalau, serta 1 tahun dosa yang akan datang.

para ulama bersellisih tentang dosa yang mana yang akan dihapuskan, dosa kecil ataukan dosa yang besar?
Sebagian ulama, termasuk Ibnu Hazm rahimahullah, berpendapat sebagaimana zhahir hadits. Bahwa semua dosa terhapuskan, baik dosa besar, atau dosa kecil.

Namun jumhur ulama, termasuk Imam Ibnu Abdil Barr, Imam Ibnu Rajab, berpendapat bahwa dosa-dosa yang terhapus dengan amal-amal shalih, seperti wudhu', shalat, shadaqah, puasa, dan lainnya, termasuk puasa Arafah ini, hanyalah dosa-dosa kecil.

Pendapat jumhur ini di dukung dengan berbagai alasan, antara lain:

Allah telah memerintahkan tobat, sehingga hukumnya adalah wajib. Jika dosa-dosa besar terhapus dengan semata-mata amal-amal shalih, berarti taubat tidak dibutuhkan, maka ini merupakan kebatilan secara ijma'.

Nash-nash dari hadits lain yang men-taqyid (mengikat; mensyaratkan) dijauhinya dosa-dosa besar untuk penghapusan dosa dengan amal shalih.

Dosa-dosa besar tidak terhapus kecuali dengan bertobat darinya atau hukuman pada dosa tersebut. Baik hukuman itu ditentukan oleh syariat, yang berupa hudud dan ta'zir atau hukuman dengan takdir Allah, yang berupa musibah, penyakit, dan lainnya.
oleh karen itu janganlah kita memandang besar kecilnya dosa, tapi kita lihat kepada siapa kita berbuat dosa. "Tak ada dosa kecil kalu dilakukan secara terus menerus, sehingga menjadi besar. dan tidak ada dosa besar kalau kita banyak beristigfar, sehinga dosa itupun akan terkikis". begitulah sabda Rasulullah SAW.


Setelah kita mengetahui keutamaan yang begitu besar tersebut, mari kita amalkan. serta tak lupa semuanya juga harus diiringi dengan hati ikhlas. semoga Allah SWT senantiasa memberikan Taufik serta hidayahnya kepada kita semua. Amin.

Al-Abduh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar